Ngasem Batealit Jepara
![]() |
| Peta Ngasem Batealit Jepara |
Ngasem - Merupakan nama sebuah desa di Kabupaten Jepara yang saat ini menjadi salah satu sentra mebel online jepara, Ngasem dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang terbagi atas 3 dukuh yang dibawahi masing-masing oleh seorang Kamituwo, Ketiga dukuh tersebut adalah krajan, candi dan sukodono. Ngasem memang telah menjadi salah satu sentra industri mebel di jepara, seiring dengan perkembangan zaman kini pemasaran mebel oleh masyarakat desa ngasem beranjak ke sistem online, dengan memanfaatkan jejaring sosial dan website, Kini para pengrajin Mebel Jepara desa ngasem dapat mempromosikan dan memperoleh pembeli via internet.
Menurut Wikipedia, Ngasem adalah desa di kecamatan Batealit, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Ngasem merupakan wilayah Kecamatan Batealit yang berjarak 7 km dari ibukota Kecamatan Batealit. Batas-batas wilayah : Sebelah Utara : Desa Bawu dan Mindahan, Sebelah Selatan : Desa Raguklampitan, Sebelah Barat : Desa Ngabul, Kec. Tahunan. Sebelah Timur : Desa Mindahan Kidul. Secara Topografi Dataran dengan ketinggian < 500 m dari permukaan laut. Luas wilayah Desa Ngasem ± 722.000 Ha atau 7,22 Km2. Penduduk Desa Ngasem berjumlah ± 10.256 jiwa terbagi dalam 2.759 KK, Mata pencaharian pokok sebagian besar penduduk di bidang Mebel dan ukiran.
Perangkat desa Ngasem yang menjabat adalah : Petinggi : Suryono, Kamituwo I : Kasam, Kamituwo II : Sumarto Sepan, Kebayan I : H. Jasno, Kebayan II : Nasuka, Kebayan III : Marisan, Modin II : Sulistyono, Ladu : H. Soepat, Petengan : Tamzis, Pj. Kebayan IV : Kadar, Anggota BPD : 9 orang, Jumlah RT : 30, Jumlah RW : 3. Data tersebut merupakan struktur organisasai pada saat artikel ini dibuat, Mungkin saat ini sudah ada struktur organisasi yang terbaru lagi.
Kesenian khas desa Ngasem adalah Kentrung yaitu suatu kesenian yang diiringi alat musik berupa tabuh timlung (kentheng) dan terbang besar (rebana). Seni Kentrung sendiri syarat muatan ajaran kearifan lokal. Dalam pementasannya, seorang seniman menceritakan urutan pakem dengan rangkaian parikan dengan menyelipkan candaan - candaan yang lucu di tengah-tengah pakem walaupun tetap dengan parikan yang seolah dilakukan luar kepala. Parikan berirama ini dilantunkan dengan iringan dua buah rebana yang ditabuh sendiri. Beberapa lakon yang dipentaskan di antaranya Amat Muhammad, Anglingdarma, Joharmanik, Juharsah, Mursodo Maling, dan Jalak Mas. Berdasarkan pernyataan yang didapat dari situs forum budaya Kesenian Kentrung dianggap terancam punah karena gagal melakukan regenerasi. Sejumlah orang yang masih mampu memainkan kesenian ini dan kebanyakan sudah lanjut usia. Isyu yang kini ada di antara para pemain Seni Kentrung adalah permintaan agar pemerintah segera mendokumentasikan kesenian tradisi, dengan harapan terdokumentasinya (tidak hilang) budaya dan kesenian asli daerah. Dokumentasi kentrung dianggap oleh pemainnya sangat penting mengingat sudah tidak ada penerus dalam kesenian ini.
